Di keheningan malam... (halah) ga hening2 bgt sih...
tiba2 angan ini berpacu cepat mikir seekor cicak yang sedang berusaha memangsa seekor nyamuk...
Lucu dan seru...
tapi yang semakin menggelitik pikir ku yang teramat pendek,....
Ya Allah.....
Cicak hanya merayap di dinding, tapi apa yang menjadi mangsanya punya sayap, yang akan menjadika seekor nyamuk lebih gesit dalam menari-nari dan "pamer" sama si cicak..
Tetapi.................
Demi Kemuliaan Mu Ya Allah...
Sungguh... Si Cicak tak pernah mengeluh.. dan aku sangat yakin dia tak pernah berteriak-teriak demo kepada Mu " Wahai Allah, Tuhan kami bangsa cicak dan Tuhan seluruh Alam... Mengapa kau ciptakan sayap untuk nyamuk, si mangsaku, sementara.. aku hanya dapat merayap-rayap untuk mendapatkan nya? "
tak kan ada protes dan demo bangsa cicak....karena mereka lebih paham dengan konsep Kesempurnaan dalam setiap Penciptaan yang Kau kehendaki... bangsa cicak begitu paham akan konsep Keadilan Mu dan mereka sangat mengerti bahwa Engkau Ya Allah, tak akan pernah Dzalim kepada makhluq-Nya.....
sementara.... kami bangsa manusia (lebih tepatnya hamba Ya Allah, Dewi Masita) sering sekali tak sebijak cicak yang mengerti bahwa tidak ada kesia-sia an sedikitpun dalam Penciptaan segala sesuatu...
Hamba Ya Allah... sering sekali menggedor pintu Arsy Mu dengan rintihan-rintihan keluh kesah yang mungkin teramat sangat tak selayaknya hamba ucapkan, mengingat Kau lebih tau apa yang layak untuk Hamba....
Maafkan hamba ya Allah...
tak seikhlas cicak dalam menjalani setiap detik yang telah telah tertulis rapi di sampingmu....
Terimakasih cicak... telah mengajarkan ku betapa Allah itu memeng tidak adil... tetapi MAHA ADIL... betapa Allah itu memang MAGA SEGALA....
tak kan kubiarkan diri ini menggeodor-gedor pintu Arsy Mu dengan rintihan dan teriakan konyol dari mulut hamba.....
tiba2 angan ini berpacu cepat mikir seekor cicak yang sedang berusaha memangsa seekor nyamuk...
Lucu dan seru...
tapi yang semakin menggelitik pikir ku yang teramat pendek,....
Ya Allah.....
Cicak hanya merayap di dinding, tapi apa yang menjadi mangsanya punya sayap, yang akan menjadika seekor nyamuk lebih gesit dalam menari-nari dan "pamer" sama si cicak..
Tetapi.................
Demi Kemuliaan Mu Ya Allah...
Sungguh... Si Cicak tak pernah mengeluh.. dan aku sangat yakin dia tak pernah berteriak-teriak demo kepada Mu " Wahai Allah, Tuhan kami bangsa cicak dan Tuhan seluruh Alam... Mengapa kau ciptakan sayap untuk nyamuk, si mangsaku, sementara.. aku hanya dapat merayap-rayap untuk mendapatkan nya? "
tak kan ada protes dan demo bangsa cicak....karena mereka lebih paham dengan konsep Kesempurnaan dalam setiap Penciptaan yang Kau kehendaki... bangsa cicak begitu paham akan konsep Keadilan Mu dan mereka sangat mengerti bahwa Engkau Ya Allah, tak akan pernah Dzalim kepada makhluq-Nya.....
sementara.... kami bangsa manusia (lebih tepatnya hamba Ya Allah, Dewi Masita) sering sekali tak sebijak cicak yang mengerti bahwa tidak ada kesia-sia an sedikitpun dalam Penciptaan segala sesuatu...
Hamba Ya Allah... sering sekali menggedor pintu Arsy Mu dengan rintihan-rintihan keluh kesah yang mungkin teramat sangat tak selayaknya hamba ucapkan, mengingat Kau lebih tau apa yang layak untuk Hamba....
Maafkan hamba ya Allah...
tak seikhlas cicak dalam menjalani setiap detik yang telah telah tertulis rapi di sampingmu....
Terimakasih cicak... telah mengajarkan ku betapa Allah itu memeng tidak adil... tetapi MAHA ADIL... betapa Allah itu memang MAGA SEGALA....
tak kan kubiarkan diri ini menggeodor-gedor pintu Arsy Mu dengan rintihan dan teriakan konyol dari mulut hamba.....
